Wednesday, March 20, 2013

Perburuan Pecut...

Pecut... Apa itu pecut?? Buat sebagian orang pasti belum mengerti pecut, pecut dalam bahasa mean cambuk. Pada tulisan kali ini pasti pada kebingungan kenapa saya membahas membahas masalah cambuk. Sebagian pasti mengira ini berkaitan dengan cerita saya sewaktu di negeri nanggroe aceh darussalam. Okh tidak perkiraan anda kurang tepat karena saya tidak akan membahas mengenai cambuk atau hukum cambuk yang ada di tanah nanggroe.

Kembali ke pecut. Jadi cerita ini berawal dari acara adat yang akan dilaksanakan untuk anak saya (Fauzan Damar Aufa) cerita tenatang kelahiran anak saya next time saya ceritakan. Jadi begini berhubung Fauzan masih punya "buyut" (buyut adalah keluarga yang masih hubungan sedarah segaris 3 tingkat diatasnya) dengan kata lain mbaeh sayalah gampangnya. Fauzan harus melewati acara "mbuyuti". Dalam acara ini "Buyut" meminta sesuatu dari anak orangtua anak yg dibuyuti (saya sendiri). Perminttaan buyut ternyata diluar dari yang saya perkirakan. Buyut meminta pecut dua buah. Nah, dari situlah ekspedisi pencarian pecut dimulai...

Pencarian dimulai dari pasar perja, saya coba bertanya kepada penjual rinjing atau cepon karena berdasarkan info dari ibu saya disitu biasanya "nyanding" pecut atau menyediakan pecut. Bersama ibu saya meluncur kepenjual rinjing atau cepon.
"Mas apa disini jual pecut" tanya ibu saya
"Nggak ada bu, sepasar perja ini gak ada yg jual, adanya di pasar Segamas purbalingga" jawab penjual.
Wah pencarian pertama gagal, saya dan ibu pulang lagi kerumah untuk beristirahat dan memutuskan pencarian dilanjutkan besok, karena hari mulai gelap dan saya yakin pasar sega mas juga sudah tutup....


Bersambung...
Sent from BlackBerry® on 3

0 Comments:

Post a Comment